Akuntansi Produk Bersama - Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya menghadapi masalah pemasaran berbagai produknya, karena masing-masing produk tentu mempunyai masalah pemasaran dan harga jual berbeda. Karena hal itu maka diperlukan pengalokasian biaya bersama ke masing-masing produk bersama sehingga semua produk dapat diidentifikasi secara rinci untuk menghasilkan total biaya. Pengalokasian biaya bersama bisa dilakukan dengan metode-metode di bawah ini :
1. Metode Nilai Jual Relatif
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Sedangkan biaya berbeda-beda sehingga yang dijadikan dasar untuk pengalokasian adalah nilai jual relatif yaitu perbandingan satu produk dari produk yang lain.
Contoh dalam metode ini adalah :
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Selaras Maju selama satu periode akuntansi adalah Rp 750.000, jumlah dan harga jual per satuan produk seperti dalam Tabel 9.1, maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg (Tabel 9.1kolom penyelesaian).
2. Metode Satuan Fisik
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa biaya suatu produk tergantung kepada kuantitas bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk. Satuan fisik yang digunakan adalah volume, berat atau ukuran yang lain. Apabila terdapat perbedaan satuan, maka harus diubah dulu ke dalam ukuran bersama atau satuan ekuivalen.
Contoh dalam metode ini adalah :
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Tyas Sejati selama satu periode akuntansi untuk pengolahan minyak bumi adalah sebesar Rp 15.000.000, dan kuantitas produk bersama seperti dalam Tabel 9.2 maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (Tabel 9.2 kolom penyelesaian)
3. Metode Rata-Rata Biaya Per Satuan
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa semua produk dihasilkan dari proses yang sama, maka tidak mungkin biaya untuk memproduksi satu satuan produk berbeda satu sama lain. Metode ini cocok digunakan untuk beberapa macam produk yang sama tapi mutunya berlainan.
Rumus :
Contoh dalam metode ini adalah :
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Milenia Selaras selama satu periode akuntansi untuk pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 27.000.000, dan kuantitas produk bersama adalah seperti dalam Tabel 9.3, maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (Tabel 9.3 kolom penyelesaian)
4. Metode Rata-Rata Tertimbang
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa semua produk dihasilkan dari proses yang sama, namun jumlah bahan, sulitnya pembuatan, waktu yang dikonsumsi dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis produk yang dihasilkan. Jika yang dipakai sebagai penimbang adalah harga jual produk maka metode alokasinya disebut metode nilai jual relatif.
Contoh dalam metode ini adalah :
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Hasta selama satu periode akuntansi untuk pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 6.450.000, dan kuantitas produk bersama adalah seperti dalam Tabel 9.4, makadapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg. (tabel 9.4 kolom penyelesaian)
Sebelumnya mengenai Metode Harga Pokok Rata Rata Tertimbang ini dapat menambah pengetahuan anda
5. Metode Nilai Pasar Hipotesis
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Hanya karena terdapatnya biaya pengolahan yang terpisah untuk tiap produk, maka harga jual yang digunakan adalah harga jual pada titik pemisahan (splitoff point) yang bersifat dugaan. Karena itu nilai pasar atau nilai jual ini bersifat hipotesis.
Contoh dalam metode ini adalah :
Biaya bersama yang dikeluarkan oleh PT Selalu Semangat selama satu periode akuntansi untuk pengolahan suatu bahan adalah sebesar Rp 4.000.000, (biaya bahan baku; gaji dan upah; BOP yang dibebankan = Rp 1.500.000; 1.000.000; 1.500.000) dan kuantitas produk bersama (A=600;B=800) dan yang terjual (A=300; B= 500), harga jual 120 % dari harga pokok adalah seperti edalam Tabel 9.5, maka dapat dihitung dan ditentukan alokasi biaya bersama ke masing-masing produk dan harga pokok produk per kg.(Tabel 9.5 kolom penyelesaian)
Adapun jurnal akuntansiu biayanya adalah sebagai berikut :
0 Response to "Akuntansi Produk Bersama"
Posting Komentar