Persediaan Produk Dalam Proses Awal - Dalam suatu proses produksi produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan demikian jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal akan menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut.
Sehingga adalam prosesnya akan dibahas dua metode penentuan harga pokok produk dalam metode harga pokok proses yaitu : metode harga pokok rata-rata tertimbang dan metode FIFO atau masuk pertama keluar pertama
Dalam proses pembuatan produk, umumnya bahan baku hanya dimasukkan dalam proses di departemen produksi pertama. Departemen produksi berikutnya hanya menambahkan biaya konversi saja. Tetapi adakalanya di dalam departemen setelah departemen produksi pertama ditambahkan pula bahan baku ke dalam proses produksi. Tambahan bahan baku ini kemungkinan akan menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang menambahkan bahan baku tersebut; tetapi adakalanya tambahan bahan baku tersebut tidak menambah jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. Tambahan bahan baku ini akan mempunyai pengaruh dalam penentuan harga pokok produk.
Untuk memberikan pemahaman mengenai pengaruh adanya persediaan produk dalam proses pada awal periode terhadap penentuan harga pokok produk dalam metode harga pokok proses, berikut diilustrasikan mengenai penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi (material costing), yang masalahnya hampir sama dengan masalah perhitungan pengaruh harga pokok persediaan produk dalam proses awal dalam metode harga pokok proses. Ilustrasinya adalah diasumsikan pada awal periode terdapat persediaan bahan baku sebanyak 100 kg yang harga pokoknya Rp1.000 per kg. Dalam periode tersebut terjadi pembelian bahan baku sebanyak 400 kg dengan harga Rp1.200 per kg. Jika pada akhir periode ternyata diketahui jumlah bahan baku yang dipakai sebanyak 250 kg, timbul masalah harga pokok yang mana yang akan digunakan untuk menghargai bahan baku yang dipakai tersebut.
Untuk menentukan harga pokok mana yang akan digunakan untuk menilai bahan baku yang dipakai tersebut, akuntansi menggunakan berbagai anggapan mengenai aliran biaya. Adanya berbagai anggapan ini menimbulkan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai. Seperti metode harga pokok rata-rata tertimbang (weighted average cost method); metode masuk pertama keluar pertama (first in first out) dan metode masuk terakhir keluar pertama (last in first out).
Selanjutnya jika pemakaian bahan baku tersebut di atas menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, maka perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam periode tersebut adalah sebagai berikut :
Jika diterapkan dalam metode harga pokok proses, yang pada awal periode terdapat persediaan produk dalam proses, maka pengaruh adanya persediaan produk dalam proses awal tersebut terhadap penentuan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang tidak berbeda dengan contoh penentuan biaya bahan baku tersebut di atas. Dengan ilustrasi sebagai berikut : pada awal periode terdapat persediaan produk dalam proses sebanyak 200 kg dengan harga pokok yang dibawa dari periode sebelumnya sebesar Rp800.000.
Sebelumnya mengenai Metode Harga Pokok Proses Tanpa Menghitungkan Persediaan Awal ini dapat menambah pengetahuan anda.
Misalkan dalam periode sekarang produk yang diproduksi tidak termasuk persediaan produk dalam proses awal sebanyak 3.200 kg sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode sekarang, baik untuk menyelesaikan persediaan produk dalam proses awal maupun untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses periode sekarang berjumlah Rp9.600.000. Jika produk jadi yang dihasilkan dalam periode tersebut berjumlah 2.800 kg, maka harga pokok produksi per kilogram yang mana akan digunakan untuk menghargai produk jadi tersebut ?. pemecahannya akan dimulai dengan perhitungan sebagai berikut :
Harga pokok produksi per kg manakah yang akan digunakan untuk menentukan harga pokok 2.800 kg produk jadi tersebut ?. Seperti yang telah dikemukan di awal dalam pemakaian bahan baku maka metode harga pokok proses juga digunakan asumsi aliran biaya produksi, sehingga untuk menentukan harga pokok produk jadi dalam contoh tersebut adalah dua metode yang dapat digunakan: metode masuk pertama keluar pertama dan metode harga pokok rata-rata tertimbang.
Jika digunakan metode masuk pertama keluar pertama, harga pokok produk jadi sebanyak 2.800 kg tersebut dihitung sebagai berikut:
0 Response to "Persediaan Produk Dalam Proses Awal"
Posting Komentar